PASURUAN | Kabarnewsday –Kementrian Pertanian mencanangkan Program Perluasan Areal Tanam (PAT) untuk mengantisipasi darurat pangan nasional. Di Kabupaten Pasuruan, PAT difokuskan pada lahan-lahan yang kurang produktif, yang rutin terkena genangan banjir agar tetap produktif dan menghasilkan panen padi.
KEPALA Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pasuruan Lilik Widji Asri menjelaskan bahwa tahun 2024 ini, Kabupaten Pasuruan mendapatkan program PAT. Selain didukung dengan pompanisasi juga ada bantuan benih padi inpara.
“Padi inpara merupakan padi unggul khas lahan rawa. Padi ini bisa tahan di lahan yang rutin tergenang banjir. Tujuannya saat musim hujan, lahan ini masih bisa menghasilkan panen padi,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain mendropping 6 unit pompa, juga digelontorkan bantuan benih padi inpara bekerja sama dengan Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi di Subang, Jabar. Fokusnya nanti ditanam di areal Rejoso dan Beji. Tahap awal akan diuji 1 ton benih padi inpara dan uji coba akan dimulai saat akhir tahun memasuki musim hujan.
Selain program diatas, DKPP Kabupaten Pasuruan juga memberikan hibah traktor dan juga pembuatan sumur bor.
Untuk traktor ada traktor besar dan traktor kecil juga alat sprayer elektrik sebanyak 20 unit yang dihibahkan kepada 4 kelompok tani (poktan). Juga aplikasi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT).
“Selain ada bantuan sarpras, tahun ini juga bantuan pembuatan sumur bor sebanyak 7 titik. Sumur bor ini diberikan kepada lahan-lahan di Kabupaten Pasuruan yang pengairannya masih kurang,” terangnya.
DKPP Kabupaten Pasuruan juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menanam bawang merah dan cabe (Gertam Babe). Tujuannya untuk menanggulangi inflasi juga agar bisa menanam sendiri di sekitar rumah sehingga tidak perlu beli ke pasar untuk kebutuhan bawang dan cabe sehari-hari.Dorong Tumbuhnya Petani Millenial dan Gerakan Pangan Murah
DINAS Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pasuruan mempunyai program untuk mencetak petani-petani muda. Leewat program YESS atau Youth Enterpreneurship and Employment Support Services sudah rutin digelar tahun dan sukses menumbuhkan anak muda yang terjun di dunia pertanian.
Kepala DKPP Kabupaten Pasuruan Lilik Widji Asri mengatakan, program YESS ini menyasar anak muda usia 17-39 untuk mau terjun ke usaha pertanian atau wirausahawan muda bidang pertanian yang tangguh dan berkualitas, serta menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian.
Program yang sudah diinisasi sejak 2021 tercatat sampai 2024 sudah 14.493 petani muda yang mendapatkan manfaat.
Program YESS ini tidak hanya fokus di pertanian saja, tapi juga tanaman lain seperti bunga, buah, kopi sehingga bervariasi.
Selain itu, DKPP Kabupaten Pasuruan juga memiliki program Gerakan Pangan Murah (GPM). GPM ini salah satu fungsinya selain membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok lebih terjangkau juga untuk mengatasi inflasi.
“GPM sudah dilakukan beberapa kali salah satunya saat momentum Ramadan, Lebaran dan Hari besar Nasional. Sampai saat ini (Awal September) sudah berlangsung 5 kali di Kabupaten Pasuruan. Baik kerja sama dengan Provinsi termasuk yang dilakukan Pemkab Pasuruan,” ungkapnya.
DINAS Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pasuruan rutin menggelar Sekolah Lapang untuk meningkatkan kemampuan petani.
Di tahun ini misalnya, digelar pelatihan untuk pengendalian hama terpadu, baik tanaman pangan maupun perkebunan untuk tanaman pangan.
Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) dilaksanakan di Desa Pucangsari, Kecamatan Purwosari. Sedangkan untuk tanaman kopi dilaksanakan di Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi.
Ada juga pelatihan pengendalian hama terpadu dan pengendalian organisme penganggu tumbuhan untuk tanaman tembakau yang difokuskan di 3 lokasi, yaitu 2 lokasi di Desa Kedungrejo Winongan dan 1 lokasi di Desa Klinter, Kejayan.
Kepala DKPP Kabupaten Pasuruan Lilik Widji Asri mengatakan, Sekolah Lapang merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap tahun.
Tujuannya selain untuk mengembangkan kemampuan sumber daya petani dan kelompoknya dalam penerapan konsep Pengendalian Hama Terpadu, juga untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk sampai meningkatkan kualitas lingkungan,” ujarnya.(Hil)
Penulis : Hilda